Kelompok 5
Mata Kuliah : Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia
Menyimak
Disusun
oleh
Kelas 14 L
30.
RAFICHO RATNA DILLA 10540945914
21.
RIMA YANTI A. 10540945014
10.
NURUL ASMI 10540943714
29.
HASRIANTI 10540945814
9. RAHMAT RIZAKTI 10540943614
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca sebagai administrasi pendidikan
dalam profesi keguruan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 11 Maret
2015
Kelompok V
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................................. 1
KATA
PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR
ISI........................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG................................................................................ 4
1.2.
RUMUSAN MASALAH............................................................................ 4
1.3.
TUJUAN PENULISAN................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN MENYIMAK.................................................................... 5
2.2.
TUJUAN MENYIMAK.............................................................................. 6
2.3.
JENIS-JENIS MENYIMAK....................................................................... 7
2.4.
TAHAPAN MENYIMAK.......................................................................... 8
BAB
III PENUTUP................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dalam
kedudukan kita sebagai mahasiswa kita tidak bisa lepas dari interaksi dan
komunikasi baik dengan sesama mahasiswa, dosen, keluarga, maupun masyarakat.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan
berbahasa aktif, kreatif, produktif dan resesif apresiatif yang mana salah satu
unsurnya adalah keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan
memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Karena Sering kali didalam kita berinteraksi dan berkomunikasi mengalami
kendala. “kita (sebagai simakan) atau orang lain (sebagai penyimak) tidak dapat
menangkap dengan baik pesan ide atau gagasan pada saat komunikasi berlangsung”.
Dengan demikian menyimak sangat penting dalam proses
kehidupan kita sebagai mahasiswa juga sebagai manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang selalu berinteraksi dan berkomunikasi. Oleh karena itu, kami
akan mencoba menyusun kontribusi ilmu menyimak dalam peningkatan mutu interaksi
dan komunikasi agar lebih terarah dan efisien.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah
yang dimaksud dengan menyimak?
2. Apakah
tujuan dari menyimak?
3. Apa
4. Bagaimanakah
tahapan-tahapan dalam menyimak?
1.3.
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan menyimak.
2. Untuk
mengetahui tujuan dari menyimak.
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis menyimak.
4. Untuk
mengetahui tahapan-tahapan dalam menyimak.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN MENYIMAK
Menyimak termasuk unsur yang sangat penting dan
mendasar dalam interaksi belajar mengajar, sebab dengan menyimak anak didik
dapat memahami yang diungkapkan oleh pembicara. Menurut Tarigan, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang – lambang lisan dengan penuh perhatian atau pemahaman apresiasi serta
interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi serta memahami makna
komunikasi yang disampiakan oleh sipembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
(Anderson 1972 / Tarigan 1986). Sedangkan menurut Underwood, menyimak adalah Menyimak
ialah kegiatan mendengar atau memperhatikan baik – baik apa yang diucapan
orang, menangkap dan memahami makna dari apa yang didengar.
Berdasarkan pengertian diatas, dapatlah dikatakan
bahwa menyimak adalah mendengarkan dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi
serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan yang telah
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2.2.
TUJUAN MENYIMAK
Tujuan orang meyimak sesuatu itu
beraneka ragam. Menurut Bunga Ayesha, tujuan dari menyimak adalah untuk
mendapatkan fakta, mengevaluasi fakta, menganalisis fakta, mendapatkan
inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan kemampuan berbicara. Selain itu,
shrope (dalam Tarigan, 1987:56) mengemukakan bahwa tujuan menyimak antara lain
:
a. Agar
seseorang memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara (untuk
belajar);
b. Untuk
menikmati keindahan audial;
c. Agar
dia dapat menikmati serta menghargai apa yang disimak itu;
d. Untuk
mengapresiasikan materi simakan;
e. Agar
dia dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan serta perasaan kepada orang lain
dengan lancar;
f. Agar
dia dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat;
g. Untuk
meyakinkan diri terhadap suatu masalah yang diragukan.
Jika ditinjau dari tujuan utama menyimak
adalah menangkap, memahami ataupun menghayati pesan, ide, gagasan, yang
tersirat dalam bahasa simakan atau menyimak bertujuan melatih siswa dalam
menganalisis dan mengetahui tekanan kata, nada, kalimat, makna kalimat dalam
sebuah cerita yang didengarnya. Hal ini dimudahkan agar siswa mampu menafsirkan
melalui unsur bunyi dan dapat menangkap arti yang tersirat dalam cerita pendek
tersebut serta memiliki sikap positif dalam mendengarkannya.
2.3.
JENIS-JENIS MENYIMAK
Menyimak dapat pula didasarkan kepada
cara penyimakan bahan simakan. Cara menyimak isi bahan simakan memperdengar
kedalam dan keluasan hasil simakan. Berdasarkan cara penyimakan dikenal dua
jenis menyimak yaitu:
1. Menyimak
ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan
menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum, tidak perlu di bawah bimbingan
langsung dari seorang guru. Menyimak ekstensif memberi kesempatan dan kebebasan
kepada para siswa mendengar dan menyimak butir-butir kosa kata dalam struktur
yang masih asing atau baru baginya. Menyimak ekstensif meliputi menyimak
sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak pasif.
a. Menyimak
sosial (social listening) biasanya berlangsung dalam situasi sosial, tempat
orang-orang ngobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian
semua orang yang hadir dan saling mendengarkan respon satu sama lain untuk
membuat responsi-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik dan
memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan.
b. Menyimak
sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara
kebetulan (causal listening) dan secara ekstensif. Contohnya menyimak pada
musik mengiringi ritma atau tarian-tarian rakyat di sekolah dan pada cara-cara
yang terdengar sayup-sayup sementara penyimak menulis surah pada seorang teman
di rumah.
c. Menyimak
estetik (esthetic listening) adalah fase dari kegiatan menyimak kebetulan dan
termasuk ke dalam menyimak ekstensif, mencakup nemyimak musik, puisi dan
pembacaan dan menikmati cerita yang di ceritakan oleh guru maupun siswa.
d. Menyimak
pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai
upaya seseorang pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesah-gesah, menghafal
diluar kepala, berlatih santai, serta mengusai suatu bahasa.
2. Menyimak
intensif
Menyimak
intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara lebih bebas dan lebih
umum serta tidak perlu di bawah bimbingan langsung para guru, maka menyimak
intensif di arahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih di awasi, di kontrol
terhadap suatu hal tertentu. Menyimak intensif mencakup menyimak kritis,
menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak interogatif,
dan menyimak selektif. Menyimak kritis yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan
untuk memberi argumenargumen kritis tentang suatu masalah yang disampaikan oleh
pembicara. Menyimak konsentratif yaitu kegiatan menyimak
yang bertujuan untuk memahami secara sempurna apa pesan yang ada dalam pembicaraan,
kemudian dapat memberi respons berupa respons tindakan atau respons verbal
sesuai atau sama dengan pesan pembicaraan. Menyimak
kreatif, berhubungan dengan imajinasi seseorang, penyimak dapat menangkap
isi yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berimajinasi dan
berapresiasi terhadap puisi tersebut. Menyimak
interogatif adalah yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk memberi
respons dalam bentuk pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi simakan. Menyimak selektif,
dilakukan dengan menampung aspirasi dari pembicara dengan menyeleksi dan
membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak dengan tujuan pada
akhir kegiatan menyimak ia menemukan sesuatu.
2.4 PROSES
MENYIMAK
Menyimak
adalah suatau kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam tahap menyimak pun
terhadap tahap-tahap, antara lain;
1.
Tahap mendengar; dalam tahap ini kita
baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas
pembicaraannya. Jadi, kita masih berada dalam tahap hearing.
2.
Tahap memahami; setelah kita mendengar
maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi
pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Kemudian sampailah kita dalam
tahap understanding.
3.
Tahap menginterpretasi; penyimak yang
baik, cermat dan teliti belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi
ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi,
butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian,
sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
4.
Tahap mengevaluasi; setelah memahami
serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicaraab, penyimak pun
mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan
dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara. Dengan demikian sudah
sampai pada tahap evaluating.
5.
Tahap menanggapi; tahap ini merupakan
tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan
menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam
ujaran atau pembicaraannya. Lalu penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding).
BAB
III PENUTUP
Hakikat dari ilmu menyimak adalah
suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan merealisasi atas makna yang
terkandung dalam bahan simakan.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar mahasiswa, menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar mahasiswa, menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Keterampilan menyimak sangatlah
penting, baik diluar maupun di kampus, peranannya besar sekali dalam kehidupan
sehari-hari. Mulai dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga, di masyarakat,
di pabrik, di kantor, di perusahaan, di sekolah dan sebagainya.
Akhir kata semoga makalah ini akan
memberikan sedikit pencerahan terhadap mayoritas orang terhadap keterbatasan
keterampilan dalam ilmu menyimak yang baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Bahan Ajar Keterampilan Berbahasa Dan Sastra
Indonesia SD, Universitas Muhammadiyah Makassar By Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd..